Batuk
Batuk adalah refleks atau mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak , zat perangsang asing dan unsur infeksi , dengan kata lain merupakan mekanisme perlindungan.
Penyebab batuk antara lain:
1. Alergi dan Asma
2. Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronchitis akut
3. Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip
4. Penyakit Paru- paru seperti Tumor Paru, Kanker Paru-Paru
5. Terpapar asap rokok
6. Terpapar polutan udara
7. Merokok
Jenis Batuk
Berdasarkan produktivitasnya , batuk dibagi atas 2 jenis batuk yaitu:
• Batuk Produktif
Batuk produktif menghasilkan dahak atau lendir (sputum) sehingga lebih dikenal dengan batuk berdahak. Batuk produktif memiliki ciri khas yaitu dada terasa penuh atau berbunyi , umunya kesulitan bernapas dan disertai pengeluaran dahak.
• Batuk Tidak Produktif
Batuk tidak produktif merupakan batuk yang tidak mengahasilkan dahak atau sputum sehingga lebih sering dikenal sebagai batuk kering. Batuk tidak produktif sering membuat tenggorokkan terasa gatal sehingga menyebabkan suara menjadi serak atau hilang. Batuk ini sering dipicu oleh inhalasi partikel makanan , bahan iritan, asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif dan perubahan temperature.Batuk semacam ini dapat juga merupakan gejala sisa dari infeksi virus atau flu.
Pengobatan Batuk terdiri dari terapi Non Farmakologi dan Terapi Farmakologi.
• Terapi Non Farmakologis:
Untuk mengurangi batuk kering, penderita disarankan untuk mengkonsumsi permen pedas yang dapat menolong pada penderita batuk kering dan menggelitik namun tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia dibawah 3 tahun karena dapat tersedak dan menyumbat pernapasan dan dapat pula dikurangi dengan cara menghirup uap hangat yang betujuan meningkatkan kelembapan di udara. Sedangkan untuk mengurangi batuk berdahak, disarankan untuk minum lebih banyak cairan sehingga dahak yang menempel pada tenggorokan dapat mudah diencerkan / dibatukkan.
• Terapi Farmakologis
Selain terapi non farmakologis, demam juga perlu mendapatkan terapi farmakologis untuk mendukung kesembuhan dari si penderita. Obata-obat yang dapat dikonsumsi untuk meredakan batuk antara lain sebagai berikut:
1. Obat Batuk Ekspektoran ( pengencer dahak )
Obat batuk jenis ekspektoran ini bekerja merangsang dan meudahkan pengeluaran dahak atau lendir. Zat ekspektoran berfungsi meningkatkan aliran cairan normal tenggorokkan dan membantu meringankan rasa sakit
Berikut beberapa ekspektoran yang dapat diperoleh tanpa resep dokter antara lain:Gliseril gualakolat ( efek samping: ngantuk, mual, muntah), ammonium klorida( hati-hati penggunaaan pada penderita dengan insufisiensi hati, ginjal dan paru-paru), bromheksin (efek samping: mual, hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung)
2. Obat Batuk Antitussif ( penekan batuk)
Obat ini biasanya digunakan untuk batuk tidak berdahak karena kelompok ini bekerja sentarl pada susunan saraf pusat menekan pusat batuk di otak dan menaikkan ambang rangsang batuk
Antitussif yang dapat diperoleh tanpa resep dokter adalah:Dekstrometorfan HBr, noskapin, difenhidramin HCl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar